
Yuk simak bagaimana tata cara menuntut ilmu yang bermanfaat…
Anda pernah melihat orang mengecat pagar besi yang berkarat? Langsung dicat begitu saja, atau harus dibersihkan dulu karatnya? Ya, tentu karatnya harus dibersihkan dulu, bukan? Kalau karatnya tidak dibersihkan dulu, hasilnya tidak optimal. Catnya akan mudah rontok kembali. Selain itu, cat yang digunakan juga harus sesuai. Bukan cat air, bukan cat kayu sembarang cat lainnya.
Ringkasnya, untuk hasil terbaik gunakanlah tata cara yang benar.Nah, perkara ngecat pagar saja ada tata caranya. Dalam bahasa teknis disebut dengan Standard Operational Procedure (SOP). Maka tentu saja dalam menghadiri majelis taklim (kajian ilmu) juga ada tata caranya agar ilmu yang kita kaji hasilnya optimal, menjadi ilmu yang bermanfaat.
Dalam kitab Fadhail ‘Amal yang ditulis oleh Syeikh Muhammad Zakaria Al Kandahlawi, disebutkan ada 8 adab menuntut ilmu yaitu:
- Bersuci
- Duduk iftirasy
- Pakai minyak wangi (khusus pria)
- Tawajuh (konsentrasi)
- Ta’dhim wal ikhtiram
- Tashdiq wal yaqin
- Ta’atsur fil qalbi
- Niyatul ‘amal watabligh
Baik, saya bahas satu demi satu dari adab ke-1 yaitu bersuci.
Mengapa perlu bersuci saat menuntut ilmu?
Ya, saat kita menuntut ilmu atau menhadiri kajian Islam pastikan dalam keadaan berwudhu. Alasannya adalah: (1) Untuk melipatgandakan pahala, dan (2) Untuk menyamakan frekuensi
Mengapa dengan berwudhu dapat melipatgandakan pahala? Apa dalilnya? Apa yang dimaksud menyamakan frekuensi? Apa tujuannya? Insya Allah akan saya bahas pada posting berikutnya.
Saat ini, silakan Anda fokus pada 8 adab atau tata cara mencari ilmu agar ilmu yang kita dapatkan merupakan ilmu yang bermanfaat hingga ke liang kubur.
by:http: www.akhmadtefur.com