Cari Blog Ini

Selasa, 11 Desember 2018

PERBEDAAN WAHYU, ILHAM, DAN TA'LIM


Perbedaan Wahyu Ilham dan Ta’lim
Oleh: Vela Ninda
 Image result for download gambar al quran

A.    Wahyu
Wahyu atau al-wahy merupakan masdar yang menunjukkan pengertian tersembunyi dan cepat. Allah berkomunikasi dengan makhluknya melalui tiga cara, yang diantaranya adalah wahyu. Dan disimak dari ayat al-Qur’an menyangkut apa itu wahyu, maka akan di dapati beberapa pengertian:
1.      Berarti Isyarat
Kata awha pada surah Maryam ayat 11, tidak diartikan  “memberi wahyu”, tetapi “memberi isyarat”. Karena tidak mungkin bila Zakariya memberi wahyu sebagaimana Allah SWT.
2.      Berarti Ilham
Dalam surah Al-Qashas ayat 7, yang mepunyai arti dan kami telah mengilhamkan kepada ibu Musa agar menyusuinya. Kata awhayna pada ayat tersebut tidaklah mungkin diartikan sebagai pemberian wahyu, karena ibu Musa merupakan manusia biasa yang tidak mungkin memberikan wahyu. Dan ibu Musa merupakan bukan nabi bukan pula rasul yang diberi wahyu.
Jadi, pengertian wahyu menurut etimologi yaitu, pemberitahuan secara sembunyi dan cepat yang khusus ditujukan kepada orang yang diberi tahu tanpa diketahui orang lain. Sedangkan menurut terminology ialah firman atau petunjuk Allah SWT yang disampaikan kepada para rasul. Wahyu merupakan nama bagi sesuatu yang dituangkan dengan cara cepat dari Allah ke dalam dada nabi-Nya[1].

B.     Ilham
Pengertian ilham dari sisi penyampaiannya disamakan dengan wahyu yang disampaikan lewat hati. Namun berbeda karena ilham tidak melalui perantara. Ilham pula dapat disebut sebagai inspirasi. Inspirasi bermakna bisikan batin yang timbul dengan sendirinya. Ilham merupakan petunjuk Allah yang terbit dalam hati, dan harus ada keyakinan bahwa petunjuk itu dating dari Allah. Penerimaan ilham ada dua macam. Yang pertama datang dengan sendirinya, dan yang kedua melalui permintaan yang sungguh-sungguh.

C.     Ta’lim
Pengertian ta’lim secara bahasa berarti pengajaran (masdar dari ‘alama-yu’alimu-ta’liman). Secara istilah berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan. Ta’lim merupakan proses pemberian pengatahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya ( ketrampilan)[2]. Mengacu pada definisi ini, ta’lim berarti usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju dari posisi “tidak tahu” ke posisi “tahu” seperti yang digambarkan dalam surat An Nahl ayat 78, yang mempunyai arti “Dan Allah mengeluarkan dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur”.

D.    Perbedaan Wahyu, Ilham, dan Ta’lim
Ketiga istilah ini memiliki kesamaan, bahwa semuanya sama-sama menunjukkan pengetahuan yang bersumber dari Allah SWT. Perbedaannya adalah, Wahyu hanya diperuntukkan bagi orang-orang tertentu yang dipilih oleh Allah, yaitu para Nabi dan Rasul; sedangkan Ilham dan Ta'lim (ilmu) diberikan oleh Allah kepada semua manusia.
     Pengertian Ilham, menurut pendapat sebagian ulama, sebagaimana dikemukakan oleh Hasbi Ash-Shiddieqie, ialah "menuangkan suatu pengetahuan kedalam jiwa yang menuntut penerimanya supaya mengerjakannya, tanpa didahului dengan ijtihad dan penyelidikan hujjah-hujjah agama". Sejalan dengan pendapat ini, Al-Jurjani dalam Kitab At-Ta'rifat mendefinisikan, bahwa ilham ialah " sesuatu yang dilimpahkan ke dalam jiwa dengan cara pemancaran, ia merupakan ilmu yang ada di dalam hati atau jiwa, dan dengannya seseorang tergerak untuk melakukan sesuatu tanpa didahului dengan pemikiran".
 Ilham dalam pengertian ini hampir sama dengan pengertian instink yang dikenal dalam dunia Psikologi, yaitu: "pola tingkah laku yang merupakan karakteristik-karakteristik spesifikasi tertentu; tingkah laku yang diwariskan dan dilakukan secara berulang-ulang yang merupakan khas spesifikasi tertentu. Bahkan menurut Sigmund Freud, ia merupakan sumber energi atau dorongan primal yang tidak dapat dipecahkan. Lebih lanjut Freud menambahkan, instink itu terbagi dua: instink kehidupan (Eros) dan instink Kematian (Tahanatos)". Dua macam instink (Ilham) yang terdapat dalam jiwa setiap manusia juga di ungkapkan dalam Al-Quran dengan sebutan fujur dan Taqwa. Sebagaimana termaktub dalam Al-qur'an, surat Al-Syams [91]:8.
(فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا)
[Surat Ash-Shams 8]
Artinya:
"Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kebaikan dan ketaqwaan nya. (Q.S. al-Syams [91]: 8).
     Dua macam instink yang disebutkan dalam ayat di atas adalah instink atau kecenderungan untuk berbuat buruk (Fujur) dan instink atau kecenderungan untuk berbuat baik (Taqwa). Kedua macam instink ini bersifat potensial. Artinya, setiap manusia memiliki potensi untuk berbuat baik dan berbuat buruk. Karena sifatnya yang potensial, maka aktualisasi instink ini tergantung pada kecenderungan atau kemauan manusia untuk mengaktualkan instink mana dari kedua instink tersebut. Jika seorang manusia memiliki kecenderungan untuk mengaktualkan instink keburukan (fujur), maka yang akan dominan dalam dirinya adalah sifat kejahatan; sehingga jadilah dia sebagai penjahat, pengingkaran terhadap peruntah dan larangan Allah. Demikian pula sebaliknya, jika instink kebaikan yang dikembangkan atau diaktualkan, maka jadilah dia sebagai manusia yang baik, patuh terhadap perintah dan larangan Allah.
     Dari pengertian ini dapat disimpulkan, bahwa perbedaan antara kedua istilah yang disebutkan terakhir(Ilham dan Ta'lim) terletak pada proses atau cara memperolehnya. Ilham hanya dapat diperoleh atas kehendak Allah, tanpa usaha manusia; sedangkan ta'lim (ilmu) harus melalui usaha manusia; kecuali ilmu ladunny yang dalam pandangan ahli tasawuf proses proses perolehannya sama dengan Ilham.

DAFTAR PUSTAKA
Sidi Gazalba, Asas Agama Islam, (Bulan Bintang, Jakarta, 1975)
T.M.Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an/Tafsir (cet-viii : Jakarta: Bulan Bintang, 1980)


[1] TM.Hasbi Ash-Shiddieqy
[2] Abdul Fattah Jalal


2 komentar:

Tugas UTS Mata Kuliah Teknologi Pendidikan

Berikut adalah tugas UTS mata kuliah Teknologi Pendidikan oleh: Vela Ninda (PAI-FTIK-UNISNU Jepara) (free download this file) Tugas UTS...